Makalah Sosiologi Interaksi Sosial

MAKALAH SOSIOLOGI
INETRAKSI SOSIAL



DI SUSUN OLEH :
LINA WATI
ALPIAN HADI
EEN ELIA ELFINA
FITRIATUN ALPIANI
MAYTRI  HANDAYANI
M.FAHRURROZI
NURAINI
  
 KELAS: A
PRODI :ADMINISTRASI BISNIS
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMADIYAH MATARAM


PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Manusia merupakan makhluk sosial. Sebagai mahluk sosial tentu manusia tidak dapat hidup sendiri. Mereka akan saling ketergantungan satu sama lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Manusia tanpa manusia lainnya pasti akan mati.
Manusia memiliki naluri untuk hidup dengan orang lain. Naluri manusia untuk selalu hidup dengan orang lain disebut gregariousness sehingga manusia disebut juga sosial animal atau hewan sosial. Karena sejak dilahirkan, manusia sudah mempunyai dua hasrat atau keinginan pokok yaitu keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain dan keinginan untuk menjadi satu dengan suasana alam sekelilingnya.

Manusia merupakan makhluk yang bersegi jasmaniah dan rohaniah. Segi rohaniah manusia terdiri dari pikiran dan perasaan. Apabila diserasikan, akan menghasilkan kehendak yang kemudian menjadi sikap tindak. Sikap tindak itulah yang kemudian menjadi landasan gerak segi jasmaniah manusia.
Hubungan kesinambungan antara manusia dengan manusia lainnya akan menghasilkan pola pergaulan yang dinamakan interaksi sosial. Dalam melakukan interaksi sosial terjadi hubungan antar manusia (lebih dari 1 pelaku). Proses tersebutlah yang mejadi awal terbentuknya kelompok sosial. Kelompok sosial adalah himpunan atau kesatuan manusia yang hidup bersama. Ada aksi dan ada reaksi. Pelakunya lebih dari satu. Antara individu dengan individu, individu dengan kelompok dan antara kelompok dengan kelompok.
Sifat dan struktur kelompok sosial berbeda-beda. Ada yang terbentuk dengan di sengaja, atau tidak disengaja. Ada yang terorganisir, ada yang tidak. Ada kelompok yang terikat secara lahiriah dan ada yang terikat secara batin.
Berkenaan dengan latar belakang diatas, maka perlu disusun makalah yang mampu menjadi pendoman bagi mahasiswa Geografi umumnya masyarakat untuk lebih peka dan mengkaji lebih dalam berkenaan dengan masalah-masalah sosial yang ada di masyarakat khususnya mengenai kelompok sosial yang sering kita temui dalam kehidupan bermasyarakat. Oleh sebab itu penulis menulis sebuah makalah yang berjudul “Kelompok-kelompok Sosial dan Kehidupan Masyarakat”.


B.     Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan suatu acuan berdasarkan pada latar belakang masalah diatas sehingga penulis merumuskan masalah sebagai berikut :
1.         Apa yang dimaksud dengan kelompok sosial?
2.         Bagaimana dasar pembentukan kelompok sosial?
3.         Bagaimana klasifikasi kelompok sosial?
4.         Seperti apa kehidupan masyarakat pedesaan dan perkotaan?
5.         Apa yang menyebabkan terjadinya dinamika kelompok sosial?
C.    Tujuan Makalah
1.           Mendeskripsikan tentang pengertian kelompok sosial.
2.           Mendeskripsikan tentang dasar pembentukan kelompok sosial.
3.           Mendeskripsikan tentang klasifikasi tipe-tipe kelompok sosial.
4.           Mendeskripsikan tentang kehidupan masyarakat pedesaan dan perkotaan.
5.           Mendeskripsikan penyebab terjadinya dinamika kelompok-kelompok sosial.



BAB II
PEMBAHASAAN

A.    Inetraksi Sosial Sebagai Faktor Utama Dalam Kehidupan Sosial
Hubungan antara manusia atau relasi sosial sangat menentukan struktur masyarakat. Hubungan ini didasarkan dalam praktik komunikasi, sehingga kmunikasi merupakan dasar eksistensi masyarakat. Hubungan antar manusia, hubungan satu dengan yang lain,baik dalam bentuk perorangan maupun dengan kelompok atau antar kelompok manusia itu sendiri menjadi sumber dinamika perubahan dan perkembangan masyarakat.
Proses sosial adalah cara berhubungan yang dapat dilihat apabilla seseorang,baik sebagaai individu maupun kelompok, saling bertemu dan menetukansistem serta bentuk hubungan tersebut, atau apa yang akan terjadi apabila ada perubahan-perubahan yang menyebabkan goyahnya cara-cara hidup telah ada.interaksi sosial merupakan hubungan dinamis yang menyangkut hubungan antara perorangan,antara kelompok,maupun antara perorangan,atara kelompok,maupun antar perorangan dengan kelompok.interaksi sosial adalah suatu hubungaan antara dua atau lebih individu yang satu mempengaruhi,mengubah atau memperbaiki perilaku individu lain,atau sebaliknya.
Gilin mengajukan 2 syarat yang harus di penuhi agar interaksi sosial mungkin terjadi yaitu:
a.       Adanyakontak sosial (sosial contatct),dan
b.      Adanya komunikasi  (communication)
Dengan demikian,kontak sosial merupakan tahap pertama terjadinya interaksi sosial merupakan tahap pertama terjadinya interaksi sosial.dapatdi katakan bahwa untuk terjadinya suatu kontak sosial,tidak perlu tidak haus secara baddaniah seperti arti harafiah kata kontak yang berarti “brsama-sama menyentuh”.manusia sebagai individu dapat mengadakan kontak tanpa menyentuh tetapisebagai makhluk sensoris,ia dapat melakukannya dengan jalan berkomunikkasi yaitu: komunikasi sosial (“face-to facecommunication) dan interpersonal communication melalui  media.
Apabila dua orang bertemu,saat itu  mereka dapat saling menegur ,berjabat tanggan,atau saling berbicara dan melakukan berbagai kegiatan. dua orang saja telah mampumelakukan kontak,bahkan aktivitas macam itu sudah merupakan bentuk interaksi sosial. Apabila dua orang yang bertemu itu tidak saling menukar tanda atau tidak saling berbicara pun interaksi sosial bahkan sudah di mulai dan terjadi sebab masing-masing sadar akan keberadaan dan kehadiran pihak lain yang dapat menyebabkan perubahan dalam perasaan ataupun syaraf mereka masing-masing.kesan yang di timbulkan pada masing-masing invidu itu kemudian menentukan tindakan dan kegiatan apa yang di  lakukan.
Kontak sosial dapat berlangsung dalam tiga bentuk, tidak hanya antara individu dan individu sebagai bentuk pertamanya saja,tetapi juga dalam bentuk kedua yaitu antar individu dan suattu kelompok atau sebaliknnya,dan antara suatu kelompok dengan kelompok lainnya.suau kontak sosial  tidak hanya tergantung dari tindakan ataupun respon kegiatan saja.tetapi juga dari tanggapan,respon reaksi, attau timbal balik (trade-off) terhadap tindakan atau kegiatan tersebut.kontak sosialddapat bersifat posistif apabila mengarah kepada suatu kerjasama  (cooporetion).dapat pula bersifat negatif apabila mengarah kepada suatu pertentanggan (conflict),bahkan bisa tidak menghasilakn suatu interaksi sosial apapun.
Dalam perspektif kontak sosial sebagai kontak sebagai syarat pertama interaksi sosial, kontak sosial tidak lain adalah komuniikasi, arti penting komunikasi adalah bahwa individubyang satu memberikan tafsiran pada peranan apayang ingin di sampaikan lewat perilaku orang lain. Di dalam komunikasikemungkinan sekali terjadi bebrbagai penafsian terrhadap tingkah laku orang lain. Bberdasarkan tafsiran  itu seseorang bertindak .dengan demikian interaksi sosial terjadi. Bentuk-bentuk  interaksi sosial dapat berupa kerja sama (co_operation),persaingan (commpetion), dan pertentangan atau pertikaian (conflict).komunikasi sosial didasari oleh komunikasi. Dalam arti yang benar dan konkret, interaksi sosial adalah komunikasi itu sendiri. Seperti yang sejak lama dinyatakan john dewey: “society not only continues to exist by transmission,by communication,but it may fairly be said  to exist in transmissions, in communicattion”
Douglas oliver mengatakan “interaksiterjai bilaada hubungan penyesuaiaan tingkah laku antar pihak .suatu kelompok atau  masyarakat tidak dapat mempertahankan interaksi tanpa adanya penyesuaiaan.
B.     Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial
Bentuk-bentuk intraksisosial dapat  berupakerjasama (cooperation), persaingan (competetion), bahkan dapat juga berbentuk pertentangan atau pertikaian (conflict).
Menurut gillin dan gillin ada dua macam peroses sosial yang timbul sebagai akibat adanya intraksi sosial :
Proses asosiasiaif (proceses of association ) terbagi dalam tiga bentuk khusus:
ü  Akomondasi
ü  Asimilasi
ü  Akuturasi
Proses yang di sosiatif (processes of dissociation) yang mencakup:
ü  Persaingan wajar/biasa
ü  Persaingan yang  mmeliputi kontroversi dan pertentangan atau pertikaian (conflict).
a.      Kerja  sama (cooperation)
Kerja sama yang di maksdkan sebagai suatu usaha berrsama antara indvidu atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama.
            Sehubung dengan praktik keja sama,ada lima bentu kerja sama:
ü  Kerukunan (harmony) yang mencakup gotong royong dan tolong menolong.
ü  Tawar-menawar (bargainnig),yaitupelaksanaan perjanjian mengenai pertukaran barang dan jasa antara dua organisasi atau lebih
ü  Ko_(cooptation), yakni suatu proses penerimaan unsur-unsur baru dalam kepemimpinan atau pelaksanaan politik dalam suatu organisasi, sebagai salah satu cara menghindari terjadinya kegoncangan dalam stabilitas organisasi yang bersangkutan.
ü  Koalisasi (coalitation),yakni kkombinasi antara dua organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan yang sama. Koalisasi dapat menghasilakn keadaan yang tidak setabil untuk sementara waktu karena dua organisasi aau lebih tersebut kemungkinan mempunyai struktur yang tidak sama antara satu dengan yang lainnya.
ü  Kemitraan (joint venture ),yaitu kerja sama daam pengusahaan proyek-proyek tertentu,misalnya,pengeboran minyak, pertambangan batu bara, perfilan, perhotelan dan seterusnya.
b.      Akomdasi
Arti akomondasi di pergunakan dalam dua arti.pertama untuk menunjukan pada suatu keadaan dan kedua menunjukan pada  suatu proses.
c.       Asimilasi
Merupakn suatu proses sosial dalam taraf kelanjutan yang di tandai adanya usaha-usaha mengurangi perbedaan yang terdapat diantara individu atau kelompok dan juga meluputi usaha-usaha mempertinggi kesatuan,sikap dan proses-proses mental dengan memperhatikan kepentingan dan tujuan bersama.
d.      Persaingan(competation)
suatu proses sosial,dimana individu atau kelompok yangbersaing mencari keuntungan melalui bidang-bidang  kehidupan yang padsuatu masa menjadi pusatt perhatian umum dengan cara menarik perhatian atau mempertajam prasangka yangtelah ada,tanpa mempergunakan kekerasan atau ancaman.persaingan mempunyai  tipe umum dan tipe peribadi
e.       Kontravensi
Gejala-gejala ketidak puasan terhadap diri sesorang  atau suattu rencana.kontravensi mencakup 5 subproses:
ü  Proses umum
ü  Bentuk yang sederhana
ü  Bentuk yang  intensif
ü  Bersifat rahasia
ü  Bersifaat taktis
f.       Pertententangan atau pertikaian
Suatu prroses sosial dimana individu atau kelompok erusaha memenuhi tujuannya dengan jalan menantang pihak lawan dengan ancaman atau kekerasan.
Ada pun sebab terjadi pertentangan:
ü  Perbedaan antara individu
ü  Perbedaan kebbudayaan
ü  Perbedaan kepentingan
ü  Peubahan sosial
Bentuk-bentuk pertentangan:
ü  Pertentangann pribadi
ü  Pertentangan rasial
ü  Pertentangan kelas-kelas sosial
ü  Pertentangan politik
ü  Pertentangan skala internasional.
Akibat-akibat pertenangan ini:
ü  Bertambahnya solidaritas “in-group”
ü  Goyah atau retaknya persatuan keelompok
ü  Perubahan keperibadian
ü  Akomandasi,dominasi dan takluknya satu pihak tertentu.
C.     Urban Community dan Rural Community (Masyarakat perkotaan dan masyarakat perdesaan)
Di dalam dunia ini khususnya di indonesia sering sekali kita mendengar kata masyarakat perkantoran dan masyarakat pedesaan. Sebelum itu kita harus mengerti dulu apa itu masyarakat.
Masyarakat dapat mempunyai arti yang luas dan sempit. Dalam arti luas masyarakat adalah ekseluruhan hubungan-hubungan dalam hidup bersama dan tidak dibatasi oleh lingkungan, bangsa dan sebagainya. Atau dengan kata lain kebulatan dari semua perhubungan dalam hidup bermasyarakat. Dalam arti sempit masyarakat adalah sekelompok manusia yang dibatasi oleh aspek-aspek tertentu, misalnya territorial, bangsa, golongan dan sebagainya.
Dalam masyarakat modern, sering dibedakan antara masyarakat perkotaan (urban community) dan masyarakat pedesaan (rural community). Kita dapat membedakan masyarakat desa dengan masyarakat kota yang masing-masing mempunyai perbedaan karakteristik sendiri, yaitu :
  1. Didalam masyarakat pedesaan di antara warganya mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya di luar batas wilayahnya.
  2. Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan
  3. Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian
  4. Masyarakat tersebut homogen, deperti dalam hal mata pencaharian, agama, adapt istiadat, dan sebagainya
  5. Perilaku biasanya berorientasi pada tradisi dan status
  6. banyak ritual dan nilai-nilai sakral 
Sedangkan masyarakat perkantoran/perkotaan :
  1. kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa
  2. orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain. Yang penting disini adalah manusia perorangan atau individu. Di kota – kota kehidupan keluarga sering sukar untuk disatukan , sebab perbedaan kepentingan paham politik , perbedaan agama dan sebagainya .
  3. Jalan pikiran rasional yang pada umumnya dianut masyarakat perkotaan , menyebabkan bahwa interaksi – interaksi yang terjadi lebih didasarkan pada factor kepentingan daripada factor pribadi.
  4. pembagian kerja di antra warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata
  5. kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota dari pada warga desa
  6. interaksi yang terjai lebih banyak terjadi berdasarkan pada factor kepentingan daripaa factor pribadi
  7. pembagian waktu yang lebih teliti dan sangat penting, untuk dapat mengejar kebutuhan individu
  8. perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh dari luar.
 Tetapi pada hakekatnya kedua ini saling memiliki ketergantungan satu sama lain karna sama-sama saling membutuhkan, seperti kota tergantung desa dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan-bahan pangan, desa juga merupakan tenaga kasar pada jenis-jenis pekerjaan tertentu di kota.
Sebaliknya, kota menghasilkan barang-barang yg juga diperlukan oleh orang desa, kota juga menyediakan tenaga-tenaga yang melayani bidang-bidang jasa yg dibutuhkan oleh orang desa.
Jadi dimana pun posisi kita saat ini apakah termasuk masyarakat perkantoran/kota atau pun masyarakat pedesaan, kita harus menghargai kehidupan mereka masing-masing, karna bagaimanapun juga kita saling membutuhkan, tidak ada masyarakat perkotaan/perkantoran jika tidak ada masyarakat pedesaan atau sebaliknya,yang membedakan kita hanya cara dan prilakunya saja, oleh karna itu kita harus saling menghormati satu dengan yang lainnya.
D.    Dinamika Kelompok Sosial
a)      Pengertian Dinamika Kelompok Sosial
-          Menurut Floyd D, dinamika kelompok merupakan analisis hubungan kelompok-kelom`pok sosial dimana tingkah laku dalam kelompok adalah hasil interaksi yang dinamis antara individu-individu dalam situasi sosial tertentu.
-          Ruth Benedict, persoalan yang dikaji dalam dinamika kelompok sosial adalah:
         Kohesi atau persatuan, akan terlihat tingkah laku para anggota dalam suatu kelompok (proses pengelompokan, intensitas anggota, arah pilihan,dan nilai-nilai dalam kelompok)
         Motif atau dorongan, berkisar pada perhatian anggota terhadap kehidupan kelompok (kesatuan kelompok, tujuan bersama, dan orientasi diri terhadap kelompok)
         Struktur, terlihat pada bentuk pengelompokan, bentuk hubungan, perbedaan kedudukan antaranggota, dan pemabgian tugas
         Pimpinan, pimpinan sangat penting pada kehidupan kelompok sosial (bentuk kepemimpinan, tugas pimpinan, dan system kepemimpinan
         Perkembangan kelompok, dapat dilihat dari perubahan dalam kelompok, perpevahan kelompok, keinginan anggota untuk tetap berada dalam kelompok, 
Beberapa alasan penting mempelajari dinamika kelompok sosial :
         Kelompok sosial merupakan kesatuan-kesatuan soaial yang selalu ada dalam setiap masyarakat.
         Dinamika kelompok sosial berkaitan dengan perubahan sosial dan kebudayaan yang relevan 
b)     Faktor pendorong dinamika kelompok sosial
1.      Faktor pendorong dari luar kelompok
·         Perubahan situasi sosial
Seperti pemekaran sebuah wilayah, masuknya industrialisasi ke pedesaan, dan adanya penemuanp-penemuan baru
·         Perubahan situasi ekonomi
Masyarakat perkotaan memiliki tingkat perkembangan ekonomi yang lebih tinggi dibanding masyarakat pedesaan
·         Perubahan situasi Politik
Pergantian elite politik menyebabkan perkembangan kelompok-kelompok sosial masyarakat,
2.      Faktor pendorong dari dalam
·         Adanya konflik antaranggota kelompok
Menyebabkan keretakan dan berubahnya pola hubungan sosial

·          Adanya perbedaan kepentingan
Kelangsungan kelompok akan terancam, karena anggota yang tidak sepaham akan berusaha memisahkan diri
·         Adanya perbedaan paham
Perbedaan paham akan mempengaruhi kelompok sosial secara keseluruhan
E.     Proses Perkembangan Berbagai Kelompok Sosial
1.      Kelompok Kekerabatan
Merupakan kelompok sosial terkecil dalam masyarakat.
Menurut William Goode, macam keluarga:
·         Keluarga inti/keluarga batih/nuclear family: terdiri dari ayah, ibu dan anak yang belum menikah
·         Keluarga luas/extended family: keluarga inti yang berkembang menjadi hubungan darah yang meluas menjadi kekerabatan
Menurut Clayton, mecam keluarga:
·         Keluarga konsanguinal : menekankan pada pentingnya ikatan-ikatan darah, seperti hubungan antara seseorang dengan orang tuanya dianggap lebih penting daripada ikatan antara suami atau isterinya
·         Keluarga konjugal : keluarga yang lebih mementingkan hubungan perkawinan (suami dan isteri) daripada ikatan dengan orang tuanya
Tipe keluarga yang lain:
·         Kelurga orientasi ( family of orientation): jika individu dilahirkan olah pasangan suami istri kelurga ybs / keluarga dimana individu dilahirkan dan mengalami proses sosialisasi yang terpenting (individu sebagai anak)
·         Keluarga prokreasi (family of proceation): apabila seseorang yang mula-mula dari keluarga orientasi, kemudian terjadi perkawinan beralih menjadi kelurga prokreasi 
2.      Kelompok okupasional
Kelompok-kelompok profesi yang terdiri dari kalangan profesional yang memiliki etika profesi
3.      Kelompok Volunteer
Terdiri dari orang-orang yang mempunyai kepentingan yang sama tetapi tidak mendapat perhatian dari masyarakat yang semakin luas daya jangkauannya.
Kelompok volunter memenuhi kebutuhan anggotanya secara mandiri tanpa mengganggu kepentingan masyarakat umum.
Contoh : Kelompok volunter di Indonesia adalah KIPP (Komite Independen Pemantau Pemilu)
4.      Masyarakat pedesaan (Rural Community)
Masyarakat pedesaan merupakan masyarakat yang umumnya memiliki mata pencaharian bertani atau berkebun. Sestem kehidupan biasanya berkelompok atas dasar kekeluargaan dan mempunyai hubungan yang erat serta mendalam di antara anggotanya.
Pedrubahan pada masyarakat pedesaan sulit dilakukan karena pola pikir masyarakatnya terutama pola generasi tua yang mendasarkan pada tradisi.
Ditambah lagi kurangnya proses pemerataan pembanguna dan informasi menimbulkan kondisi yang kontras antara masyarakat pedesaan dengan masyarakat perkotaan
5.      Masyarakat perkotaan
Masyarakat kota merupakan kelompok sosial yang mendiami wilayah yang luas, bermatapencaharian sector industry, jasa dan perdagangan.
Keanggotaan tidak saling mengenal, lebih terikat kontrak dan mulai meninggalkan tradisi.
Karena mempunyai tatanan nilai yang heterogen, terdiri dari berbagai suku, agama dan adat istiadat, menjalankankan fungsi administrative dan pusat komersial dan bahkan pusat konsentrasi kegiatan yang menjadi indicator modernisasi menyebabkan kota menjadi daya tarik bagi warga desa untuk melakukan urbanisasi.
Faktor pendorong Urbanisasi
·         Sempitnya lapangan pekerjaan di desa
·         Adanya generasi muda yang ingin memperbaiki kehidupan dan membebaskan diri dari adat-istiadat
·         Kesempatan menambah ilmu di desa sangat terbatas
Faktor penarik Urbanisasi
·         Kota adalah pusat kegiatan perekonomian, pemerintahan, administratif dan industri
·         Kota menghimpun modal yang lebih besar
·         Kota memberikan peluang yang tidak terbatas
·         Industrialisasi di kota menambah peluang lapangan kerja yang lebih banyak
Faktor penyebab masyarakat kota bersifat dinamis :
·         Faktor pendidikan
·         Stratifikasi sosial didasarkan pada keahlian yang diperoleh melalui pendidikan
Urbanisas
Kalompok sosial berubah karena dengan adanya urbanisasi menyebabkan penduduk kota banyak, pengangguran banyak, tingkat kriminalitas tinggi, tidak mudah percaya terhadap orang lain, dan sikap individualistis 
·         Komunikasi
Informasi dan komunikasi semakin cepat melalui berbagai media memberikan informasi yang dapat mendorong perkembangan dan perubahan masyarakat kota
·         Industrialisasi dan mekanisasi
Menyebabkan masyarakat kota tergantung kepada mesin-mesin yang telah meringankan pekerjaan. Adanya spesialisais pekerjaan menyebabkan masyarakat kota ahli dalam bidang tertentu dan kurang mampu pada pekerjaan yang lain
Perkembangan masyrakat kota ditijau dari berbagai aspek:
·         Aspek ekonomi
Perkembangan ekonomi dapat dilihat dari pembangunan pasar swalayan, alat pembayaran tidak hanya uang (dengan kartu kredit)
·         Aspek sosial
Kelompok kekerabatan mulai memudar diganti kelompok berdasarkan kepentingan yang sama, lebih terikat kontrak dan mulai meninggalkan tradisi.
·         Aspek politik
Masyarakat mulai tanggap dan kritis terhadap kehidupan politik, sehingga lebih dinamis.
·         Aspek budaya
Keterbukaan terhadap dunia luar menyebabkan masyarakat kota merasa lebih modern bila mengadaptasi budaya asing dan mulai meninggalkan budaya tradisional

Dampak perkembangan masyarakat kota:
1.      Dampak positif
         Tingkat pendidikan lebih merata
         Kominikasi dan informasi lebih cepat dan mudah
         Profesionalitas lebih terjaga
         Pembangunan dalam berbagai bidang lebih terjamin
2.      Dampak negative
         Munculnya sikap individualistis
         Memudarnya nilai kebersamaan
         Munculnya sikap kurang mempercayai pihak lain
         Memudarnya perhatian terhadap budaya local dan budaya nasional terutama para generasi mudanya


  
BAB III
PENUTUP
           
A.    KESIMPULAN
Dari hasil pembahasan makalah dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa manusia ialah makhluk sosial yang selalu membutuhkan orang lain. Manusia pada umumnya dilahirkan seorang diri, akan tetapi dia adalah makhluk yang telah mempunyai naluri untuk hidup dengan manusia lain. Kelompok-kelompok sosial merupakan himpunan atau kesatuan manusia yang hidup bersama. Hubungan tersebut antara lain menyakut kaitan timbal-balik yang mempengaruhi dan suatu kesadaran untuk saling tolong menolong, oleh karena manusia membentuk kelompok-kelompok dalam kehidupannya. Namun dalam membentuk kelompok tidak sembarangan ada syarat-syarat yang mesti ada pada diri masing-masing individu.
Kelompok sosial mempunyai beberapa syarat antara lain:
a.       Setiap anggota kelompok harus sadar bahwa dia merupakan sebagian dari kelompok yang  bersangkutan.
b.      Ada hubungan timbal-balik antara anggota yang satu dengan anggota yang lainnya.
c.       Terdapat suatu faktor yang dimiliki bersama oleh anggota kelompok itu, sehingga hubungan antara mereka bertambah erat. faktor tadi dapat merupakan nasib, kepentingan yang sama, tujuan yang sama, ideology politik yang sama dan lain-lain.
d.      Berstruktur, berkaidah dan mempunyai pola perilaku.
e.       Besistem dan berproses.


  
DAFTAR PUSTAKA

Baswori M.Si. 2005. Pengantar Sosiologi. Depok: Ghalia Indonesia.
Dany haryanto,S.S. & d.edwi ngurohadi,S.S.,M.A.2011. pengantar sosiologi dasar:jakarta p.prestasi pustakarya.
    


Comments

Popular posts from this blog

Makalah sejarah dan perkembangan linguistik historis komperatif

Makalah Regresi Linier Statistik Pendidikan

kritik sastra pada cerpen "Kertas"